Peristiwa Holocaust dan kelahiran negara Israel merupakan dua episode penting dalam sejarah dunia modern yang saling berkaitan secara mendalam.
Holocaust, sebagai tragedi kemanusiaan terbesar di Eropa abad ke-20, telah mengubah nasib bangsa Yahudi secara global dan menjadi salah satu faktor pendorong utama terbentuknya negara Israel di Timur Tengah.
Bagaimana tragedi ini terjadi? Simak penjelasannya di artikel berikut ini!
Sejarah Dunia Holocaust: Tragedi Kemanusiaan Abad ke-20

Holocaust merupakan tindakan penganiayaan dan pembunuhan massal yang dilakukan secara sistematis oleh rezim Nazi Jerman beserta sekutunya terhadap enam juta orang Yahudi Eropa, yang berlangsung antara tahun 1933 hingga 1945 dan didukung oleh negara.
Tragedi dimulai sejak Adolf Hitler dan Partai Nazi berkuasa di Jerman pada Januari 1933. Pada awalnya, Nazi tidak langsung melakukan pembantaian massal, tetapi secara bertahap memperkenalkan kebijakan diskriminatif dan kekerasan terhadap komunitas Yahudi.
Undang-undang antisemit seperti Nuremberg Race Laws (1935) menegaskan status Yahudi sebagai warga kelas dua dan membatasi hak-hak mereka dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Selama tahun 1930-an, tekanan terhadap Yahudi semakin meningkat. Mereka diusir dari pekerjaan, bisnis mereka diboikot, dan diwajibkan mengenakan tanda pengenal seperti bintang kuning.
Puncak kekerasan terjadi pada malam Kristallnacht (9–10 November 1938). Saat itu ribuan toko, rumah, dan sinagog Yahudi dihancurkan secara massal.
Ketika Perang Dunia II pecah pada 1939, wilayah kekuasaan Nazi meluas ke hampir seluruh Eropa. Pada 1941, Nazi meluncurkan “Solusi Akhir” (Final Solution), yaitu rencana sistematis untuk memusnahkan seluruh populasi Yahudi di Eropa.
Kamp-kamp konsentrasi dan pemusnahan seperti Auschwitz, Treblinka, dan Sobibor dibangun untuk melaksanakan pembantaian massal dengan kamar gas, kerja paksa, dan eksekusi.
Setidaknya ada enam juta orang Yahudi tewas dalam tragedi ini. Jumlah itu belum termasuk jutaan korban lain dari kelompok minoritas, tahanan politik, dan kaum disabilitas.
Dampak Holocaust dan Keinginan Membangun Negara Yahudi
Setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, sejarah dunia menyaksikan kehancuran yang dialami bangsa Yahudi Eropa. Banyak dari orang Yahudi yang selamat kehilangan keluarga, rumah, dan identitas.
Nah, Holocaust memperkuat keinginan umat Yahudi untuk memiliki negara sendiri yang aman dari ancaman diskriminasi dan kekerasan.
Sebenarnya, gagasan tentang negara Yahudi sudah lama ada dalam sejarah, yang dikenal sebagai Zionisme. Namun, penderitaan akibat Holocaust menjadi katalis utama yang mendorong komunitas internasional untuk mendukung pembentukan negara Israel.
Banyak negara Barat merasa bersalah karena tidak mampu mencegah tragedi Holocaust. Sehingga mendukung hak bangsa Yahudi untuk memiliki tanah air sendiri.
Sejarah Dunia: Deklarasi Balfour dan Pendirian Israel
Sebelum Holocaust, upaya pendirian negara Yahudi sudah dimulai melalui Deklarasi Balfour pada 2 November 1917. Dalam surat resmi dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour, pemerintah Inggris mendukung pendirian “rumah nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina.
Deklarasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Zionisme. Meski juga menuai protes dari komunitas Arab Palestina yang merasa hak mereka diabaikan.
Setelah Perang Dunia I, Palestina berada di bawah Mandat Britania. Selama periode ini, imigrasi Yahudi ke Palestina meningkat, terutama setelah Holocaust ketika banyak pengungsi Yahudi mencari perlindungan di luar Eropa.
Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum berakhirnya mandat Inggris, Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan Israel. David Ben-Gurion, sebagai perdana menteri pertama, memimpin negara baru ini.
Konflik dan Dampak Kelahiran Israel
Proklamasi kemerdekaan Israel langsung diikuti oleh serangan dari lima negara Arab tetangga, menandai awal Perang Arab-Israel 1948. Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel, tetapi juga menyebabkan perpindahan massal warga Palestina yang dikenal sebagai Nakba.
Sekitar 711.000 orang Palestina menjadi pengungsi. Sementara Israel menerima jutaan imigran Yahudi dari seluruh dunia, termasuk banyak korban selamat Holocaust.
Holocaust dan kelahiran negara Israel adalah dua peristiwa sejarah dunia yang saling terkait erat. Holocaust menjadi tragedi yang mengubah nasib bangsa Yahudi dan memperkuat aspirasi mereka untuk memiliki negara sendiri.




