Ketika membahas tentang suatu peristiwa di masa lalu, seringkali banyak yang menyamakan antara mitolog dan sejarah. Padahal, kedua hal ini sebenarnya memiliki berbagai perbedaan yang perlu dipahami supaya tidak salah dalam menilainya. Jadi, apa saja perbedaan antara mitologi dan sejarah dunia?
Artikel ini akan membahasnya lebih lanjut, mulai dari pengertian, manfaat, lingkup pembahasan, bukti, hingga contohnya.
Perbedaan antara Mitologi dan Sejarah Dunia
Sebenarnya, kedua hal ini memang banyak membahas tentang peristiwa di masa lalu, serta memiliki berbagai makna untuk kehidupan orang-orang saat ini. Namun, jangan sampai Anda salah dalam mempelajarinya, ketahui berbagai perbedaan antara mitologi dan sejarah.
Pengertian
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih mendetail, mari dibahas terlebih dahulu tentang perbedaan dari segi pengertiannya.
Secara umum, mitologi dapat diartikan sebagai legenda atau sekumpulan kisah tentang adat istiadat, kepercayaan, ritual budaya, serta peristiwa yang terjadi di masa lalu. Bisa dibilang, mitologi juga merupakan cerita rakyat yang diturunkan dari masa ke masa serta mempunyai arti yang penting bagi banyak orang.
Selanjutnya, sejarah merupakan salah satu bidang studi yang isinya tentang kejadian masa lalu. Dalam hal ini, berbagai analisis dan interpretasi terlibat untuk mempelajarinya.
Manfaat
Jika dilihat dari segi manfaat, mitologi dapat menanamkan berbagai nilai kehidupan. Misalnya, mengajarkan tentang kebaikan, pengorbanan, cinta, benci, keegoisan, dan dendam. Maka dari itu, menceritakan tentang mitologi bisa menjadi salah satu cara menanamkan nilai moral sesuai dengan budaya setempat.
Selain itu, mitologi juga dapat dimanfaatkan untuk menanamkan tradisi budaya dan menjelaskan berbagai peristiwa alam. Tokoh dalam mitologi pun dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahkan di masa modern seperti saat ini.
Selanjutnya, ada banyak manfaat dari sejarah dunia, misalnya untuk mempelajari perilaku manusia dan berbagai struktur masyarakat yang ada, memahami isu yang terjadi, hingga melihat pengaruh masa lalu terhadap masa kini.
Lingkup Pembahasan
Perbedaan selanjutnya yakni tentang lingkup pembahasan. Untuk mitologi, biasanya membahas tentang dewa-dewi, makhluk gaib, kekuatan magis, hingga berbagai tindakan heroik. Selain itu, berbagai mitologi juga membahas tentang kisah tentang terciptanya dunia serta keyakinan tentang kehancurannya di masa depan.
Lalu, untuk sejarah, ruang lingkupnya dapat menyangkut berbagai hal tentang kehidupan manusia. Sebagai contoh, tentang budaya, ekonomi, agama, dan pengetahuan.
Bukti dan Sumber Data
Mitologi tidak mempunyai bukti yang bisa dilihat secara nyata dan faktual. Sumber dari mitologi berasal dari legenda atau cerita yang sudah diturunkan dari masa ke masa. Jadi, setiap orang yang mempelajari mitologi dapat mempunyai perspektif masing-masing.
Sebaliknya, sejarah perlu didasarkan dengan bukti dan sumber data yang faktual. Ada berbagai jenis bukti dan sumber data yang bisa dipelajari, misalnya naskah kuno, prasasti, artefak, hingga wawancara dengan tokoh sejarah.
Dalam mengkaji sejarah, perlu dilakukan dengan metode penelitian dan dilakukan oleh para ahli di bidangnya.
Pahami Contohnya
Setelah membaca berbagai perbedaan di atas, maka kini saatnya Anda ketahui tentang contoh-contoh dari mitologi dan sejarah.
Contoh mitologi yang cukup populer yakni kisah Thor, Odin, dan Loki dalam Mitologi Nordik. Selain itu, ada pula kisah yang berhubungan dengan Medusa, Dewa Zeus, Hercules, dan sebagainya.
Selanjutnya, contoh dari sejarah mungkin sudah banyak Anda pelajari sejauh ini. Misalnya, sejarah kerajaan-kerajaan Indonesia, sejarah kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia 1, Perang Dunia 2, peradaban Mesir Kuno, dan peradaban Yunani Kuno.
Itulah berbagai perbedaan antara mitologi dan sejarah yang sebaiknya Anda pahami. Dengan mengetahui 5 poin di atas, tentunya kini Anda semakin mudah untuk membedakannya.
Namun, perlu dipahami juga bahwa keduanya, baik mitologi maupun sejarah dunia, tetap memiliki arti yang penting bagi banyak orang. Jadi, mempelajari keduanya sekaligus pun bukanlah hal yang salah.