Indonesia merdeka seperti sekarang tidak lepas dari jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Di antara para pahlawan tersebut terdapat sosok pahlawan wanita yang memberikan kontribusi luar biasa dalam sejarah Indonesia.
Sosok pahlawan wanita Indonesia turut memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa melalui pendidikan, sosial, serta memperjuangkan hak-hak wanita. Lalu, siapa saja tokoh wanita inspiratif yang berjasa besar bagi Indonesia?
Tokoh Wanita Inspiratif dalam Sejarah Indonesia
Terdapat puluhan tokoh perempuan yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional seperti R.A Kartini dan Dewi Sartika. Tak hanya kedua tokoh tersebut, ada beberapa tokoh wanita yang berjasa besar bagi Indonesia. Berikut ulasannya.
1. R.A. Kartini
Pertama, ada tokoh perempuan yang sangat berjasa dalam memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa penjajahan yaitu R.A. Kartini. Meski seorang bangsawan, Kartini berjuang keras untuk memajukan kaum perempuan Indonesia.
Dalam karyanya yang terkenal yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan.
Karena perjuangannya tersebut, hari lahir Kartini yaitu tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
2. Dewi Sartika
Jika di Jawa Tengah ada R.A Kartini, maka di Jawa Barat terdapat sosok pahlawan perempuan yang berjasa bagi sejarah Indonesia yaitu Dewi Sartika.
Dewi Sartika memiliki peran besar dalam memajukan pendidikan perempuan di Indonesia khususnya di Jawa Barat.
Menurut Dewi Sartika, pendidikan adalah kunci penting yang bisa meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan. Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri pada tahun 1904. Di sekolah tersebut perempuan diberikan pelajaran menulis, membaca, menjahit dan lainnya.
3. Cut Nyak Dien
Berikutnya ada tokoh perempuan yang berperan besar dalam perjuangan melawan penjajah khususnya di wilayah Aceh yaitu Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien ikut turun ke medan perang untuk melawan Belanda setelah menikah dengan Teuku Umar pada tahun 1880.
Cut Nyak Dien memiliki semangat juang yang tinggi dalam memimpin pasukannya dalam melawan Belanda.
Ia semangat memimpin pasukan gerilya sampai usianya berusia 50 tahun dan tubuhnya sakit. Cut Nyak Dien diasingkan dan meninggal di Sumedang pada tahun 1908.
4. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu adalah seorang tokoh perjuangan perempuan asal Maluku yang ikut dalam melawan penjajah di medan tempur sejak berusia remaja. Ia mengikuti perang melawan belanda di bawah pimpinan Pattimura.
Meski masih berusia muda, semangatnya dalam melawan penjajah sangat teguh. Ia mengikuti beberapa pertempuran seperti perlawanan Saparua sampai perebutan benteng Beverwijk. Ia ditangkap dan meninggal di Laut Banda pada usia 17 tahun.
5. Rasuna Said
Rasuna Said yaitu tokoh perempuan yang bergerak aktif dalam bidang pendidikan dan politik. Perempuan asal Sumatera Barat ini sangat gigih dalam memperjuangkan hak perempuan dan kesetaraan gender.
Ia mendirikan organisasi seperti Persatuan Muslimin Indonesia atau PERMI dan mengajar di sekolahan yang didirikan PERMI.
Ia sangat mahir berorasi menyuarakan hak perempuan dan mengecam Belanda. Ia menjadi anggota parlemen perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.
6. Nyai Ahmad Dahlan
Terakhir ada Nyai Ahmad Dahlan atau istri dari KH. Ahmad Dahlan yang memiliki nama asli Siti Walidah. Siti Walidah merupakan tokoh perempuan yang memperjuangkan hak perempuan dari Yogyakarta.
Ia turut mengikuti diskusi perang bersama Soekarno dan Jenderal Sudirman. Tak hanya itu, semangat juangnya juga dilakukan dengan mendirikan perkumpulan perempuan dan asrama putri dengan memberikan akses pendidikan, dakwah, dan sosial.