Jika bicara tentang sejarah Indonesia dan pergantian setiap presidennya, maka ada berbagai hal menarik yang sebaiknya Anda ketahui lebih lanjut. Salah satu perbincangan yang cukup hangat dari masa ke masa adalah tentang Supersemar.
Apakah Anda sudah pernah mendengarnya, atau justru sudah sangat familiar dengan pembahasan tentang surat ini? Mari simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel kali ini, mulai dari pengertian Supersemar, latar belakang, isi, hingga kontroversinya.
Apa itu Supersemar dalam Catatan Sejarah Indonesia?
Supersemar merupakan sebuah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret. Ini adalah salah satu surat penting dalam sejarah pemerintahaan Republik Indonesia, karena inilah yang mengawali era kepemimpinan Soeharto.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa surat ini menjadi jembatan antara berakhirnya Orde Lama dan mulai terbentuknya Orde Baru, atau peralihan pemerintahan dari Soekarno (presiden pertama Indonesia sekaligus salah satu Bapak Proklamator) kepada Soeharto (presiden kedua Indonesia).
Sesuai dengan namanya, ini adalah surat perintah yang dikeluarkan pada tanggal 11 Maret, tepatnya pada 11 Maret 1966. Namun, hingga kini isi surat tersebut memang masih menjadi kontroversi dan inilah yang membuatnya tetap jadi perbincangan hangat meski puluhan tahun telah berlalu.
Latar Belakang Supersemar
Pada tahun 1965, terjadi tragedi G30S PKI atau yang merupakan singkatan dari Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI). Dari kejadian itu, PKI tercatat telah membunuh 7 jenderal dan inilah yang memicu munculnya amarah berbagai kalangan terhadap PKI.
Hal ini berlanjut dengan munculnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau yang disingkat dengan KAMI, tepatnya pada Oktober 1965. Selain itu, berbagai aksi juga terjadi di sejumlah daerah.
Aksi tersebut mengecam Soekarno yang dirasa tidak secara tuntas mengusut kasus G30S PKI. Selain itu, buruknya roda perekonomian di Indonesia juga membuat banyak orang semakin geram.
Pada Januari 1966, terjadi demonstrasi besar-besaran di halaman Gedung DPR, dengan tiga tuntutan yang dikenal dengan Tritura. Pada tanggal 11 Maret 1966, demonstrasi kembali terjadi di depan Istana Negara.
Inti dari Supersemar
Secara umum, inti dari Supersemar adalah perintah dari Soekarno sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia yang saat itu masih menjabat, kepada Letjen Soeharto supaya dapat mengambil berbagai tindakan keamanan yang diperlukan berkaitan dengan kondisi Indonesia saat itu.
Kontroversi di dalam Supersemar
Sudah bukan rahasia lagi jika surat ini hingga kini masih menimbulkan banyak kontroversi karena misteri-misteri tentangnya belum terungkap sepenuhnya. Sebenarnya, ada cukup banyak hal yang menjadi kontroversi, tetapi ketiga hal di bawah ini yang paling umum dibahas:
-
Keberadaan Naskah Asli
Pertanyaan terbesar jika berbicara tentang Supersemar yakni tentang keberadaan naskah aslinya. Hingga saat ini, meski secara umum isinya sudah diketahui masyarakat dan naskah lengkapnya pun telah banyak beredar, tetapi naskah aslinya masih menjadi perdebatan.
Belum bisa dibuktikan keberadaan naskah tersebut dan seperti apa isi sebenarnya yang tertulis. Inilah salah satu misteri sejarah Indonesia yang menarik untuk diperbincangkan.
-
Apakah Murni Karena Keinginan?
Kontroversi kedua yakni pertanyaan apakah Supersemar terbentuk atas keinginan Soekarno secara murni, atau ada berbagai tekanan dalam penulisannya?
Banyak yang menganggap bahwa surat ini hanya terbentuk atas dasar tekanan, bukan dari keinginan Soekarno. Namun, hal ini juga belum bisa dibuktikan secara pasti dan masih menjadi kontroversi serta perbincangan hangat.
-
Perintah di Dalamnya
Jika melihat dari isi Supersemar, maka perintah di dalam surat tersebut berkaitan dengan mengendalikan keamanan. Namun, justru dimaknai sebagai penyerahan kekuasaan, sehingga muncul berbagai aksi beruntun atas dasar perintah tersebut, salah satunya pembubaran PKI.
Itulah berbagai penjelasan tentang Supersemar yang dari generasi ke generasi sering kali menjadi perbincangan hangat. Anda juga mungkin pernah mendengar pembahasan atau justru perdebatan tentang surat penting ini.
Dalam catatan sejarah Indonesia, Supersemar memang masih memiliki berbagai misteri dan kontroversi. Inilah yang membuatnya semakin menarik untuk dikulik dari berbagai aspek, misalnya dari kacamata sejarah dan politik pemerintahan.